c. Narasi: 

Kadang kita terhenti bukan karena jalan tertutup, tapi karena hati tak lagi percaya bahwa Allah masih membuka pintu.

● Gagal itu bukan akhir. Ia hanyalah belokan menuju arah yang lebih benar.

● Saat semua tampak kabur, Dia adalah pembuka yang tak pernah menutup rahmat-Nya bagi hamba yang terus melangkah.

d. Afirmasi: (Waktu terbaik: sebelum tidur, usai bangun, atau saat pikiran rileks)

● "Aku dibimbing oleh Cahaya-Nya. Yā Fattāḥ, bukalah Jalanku” (diucapkan 5 kali)

e. Doa: (Waktu terbaik: setelah salat sunnah, salat fardu atau saat pikiran rileks)

● "Ya Allah Yang Maha Membuka, bukakanlah simpul-simpul atau hijab-hijab yang menghalangi diriku untuk menjadi insan bermartabat, baik di dunia maupun di akhirat. Lapangkanlah dadaku, serta bukakanlah jalan rezeki, cinta, dan kemanfaatan yang Engkau ridai." (diulang 3 kali)

f. Latihan: (Bisa dilakukan kapanpun saat kondisi pikiran rileks)

● Lakukan Zikir napas dengan cara tarik napas “Yā” dan keluarkan napas“Fattāḥ”. Lakukan ini minimal 11 kali, syukur bisa 33 kali

● Hembuskan pelan dan rasakan pintu-pintu cahaya terbuka dan resapi dalam hati, bahwa Allah yang bernama Al-Fattāḥ sedang membuka hijab-hijab dalam dirimu.

Saat menjalani kehidupan harianmu, maka kamu juga harus memudahkan urusan orang lain pada dirimu, bantu orang lain yang sedang mengalami kesulitan, ingat jangan mempersulit orang lain, agar kamu juga tidak dipersulit oleh Allah SWT.